Jumat, 08 November 2013

Seminar bersama Budi Maryono


Seminar Bersama Budi Maryono

Pada suatu hari disekolahku diadakan seminar dengan naratornya seorang cerpenis yaitu Budi Maryono. Budi Maryono adalah seorang cerpenis yang dulu pernah bekerja sebagai wartawan dikorang suara merdeka. Dia mengadakan perjalanan kesekolah-sekolah dan membacakan cerpennya. Dia mempunyai novel yang berjudul “ SEMAR YES” dan perjalanannya disebutnya “ SEMAR SAFAR”. Disekolahku diadakan seminar yaitu membaca cerpen dan diskusi bersama Budi Maryono. Didalam seminar itu kita dapat bertanya kepada beliau. Beliau seorang yang sangat ramah dan pintar membuat puisi yang sangat bagus. Diakhir acara semua berfoto bersama Budi Maryono dan semua merasa gembira.

cerpen “DIA YANG MALANG”


“DIA YANG MALANG”

            Disuatu pagi yang begitu dingin disertai angin yang berhembus kencang seakan-akan menembus tulang. Ada seorang anak yang digendong ibunya berkeliling desa membawa suatu dagangan. Hatiku seakan kasihan kepada orang tersebut dan kupanggil dia
            “ mbak. . .mbak” ucapku
            Dia pun menengok dan menghampiriku,betapa kagetnya diriku melihatnya. Dia seperti teman saat SDku dulu.
            “ kamu nur ya” ucapku
            “ iya, sepertinya aku mengenalmu” ucapnya sedikit bingung
            “ aku dwita, teman sd mu dulu”
            “ oh dwita” ucapnya sedikit sedih
            “ kenapa kamu sedih?” ucapku sambil melihatnya
            “ enggak kenapa-kenapa kok” ucapnya sedih
            “ tapi kamu terlihat sedih ,ada apa? Cerita saja, oh ya ini siapa?” ucapku
            “ aku sedih karena aku tak seberuntung kamu. Ini anakku” ucapnya sedikit mengeluarkan air mata
            “ ini anakmu?’’ ucapku sedikit kaget
            “ iya ini anakku” ucapnya sedikit mengeluarkan air mata
            “ sudahlah,jangan menangis.jika kamu siap ceritalah padaku” uacapku iba padanya
            “ begini dulu pada saat aku smp, aku disuruh nikah sama ibuku,setelah beberapa bulan aku menikah ibuku meninggal dan suamiku mulai berubah. Dia selalu membentakku dan memukuliku, setelah itu kita becerai dan jadi seperti inilah aku sekarang. Aku iri padamu padahal seharusnya aku masih sekolah sepertimu” ucapnya sambil menangis
            “ sudahlah mungkin itu sudah kehendak yang diatas,semoga tuhan memberimu yang terbaik.” Ucapku sambl merangkulnya
            “ terima kasih ya dwita. Maukah kau membeli daganganku            ,aku belum makan dari pagi” ucapnya sambil menunduk
            “ kamu makan saja disini. Tunggu sebentar aku ambilkan” ucapku sambil berlalu kedapur
            “ terima kasih”
            “ ini makanannya silahkan dimakan dulu” ucapku sambil menyodorkan makanannya
            Dia makan dengan lahapnya sampai aku merasa kasihan kepadanya. Aku pun pergi edalam dan mengambil beberapa lembar uang untuknya.
            “ terima kasih atas makanannya” ucapnya sambil tersenyum
            “ iya sma-sama”
            “ maaf aku telah merepotkanmu. Aku pamit pulang dulu ya” ucapnya sambil beranjak berdiri
            “ tidak apa-apa kok. Nih uang buat kamu dan anakmu ini” ucapku sambil menyodorkan uang
            “ terima kasih lagi dwita” uacapnya sambil memegang tanganku
            “ iya tidak apa-apa”
            Dia pun berjalan pulang sambil menggendong anaknya dan membawa dagangannya. Aku melihatnya dengan rasa yang masih iba.


TAMAT

Sabtu, 02 November 2013

puisi

KAU
karya : Dwita Sofiarum



waktu diriku membutuhkanmu
kau tak pernah ada
saatku dalam kesedihan kau tak ada
kau tak lagi seperti dulu

bosankah kau denganku 
sehingga kau permainkan hatiti
cukup sakit hatiku kau khianati
cukup
cukup

Cerpen "Kemanakah Evita Pergi"


Kemanakah Evita Pergi

                Disuatu pagi yang cerah evita memanggil-manggil supirnya untuk mengantarkannya ke sekolah pagi itu.
                “ pak. . . pak. . . cepetan dong.” Teriak evita
                “ iya sebentar non.” Teriak pak eman juga
                “ cepet dong pak entar evita telat gimana?” Dengan agak kesal
                “ iya nona cantik, silahkan masuk” sambil membukakan pintu mobil
                “ terima kasih pak eman” Ucap evita sambil tersenyum manis
                Setelah menutup pintu mobil pak eman pun masuk mobil dan mengendarainya menuju sekolah evita. Sesampainya di sekolah evita pak eman pun membukakan pintu mobil itu kembali
                “ silahkan non” Ucap pak eman
                “ terima kasih pak” berucap seraya pergi menuju gerbang sekolah
                Evita pun langsung berjalan kekelasnya yang berada ditengah-tengah. Sesampainya dikelas evita pun meletakkan tas pink kesayangannya dan menuju teman-temannya yang sedang asik ngobrol di belakang kelas.        
                “ selamat pagi semua” Ucap evita seraya memegang pundak sahabatnya
                “ eh kamu vit,ngagetin aja sih kamu” ucap mitta yang agak cemberut
                “ selamat pagi juga evita yang cantik” ucap febri sembari tersenyum
                “ bisa aja kamu feb. hehehehe” tertawa disambut teman-temannya juga
                “ hehehehehe” semuanya pun ikut tertawa gembira
                Tidak terasa saat sedang asik-asiknya mereka bercanda bel pun berbunyi menandakan pelajaran pertama akan segera dimulai. Murid-murid pun segera masuk ke kelasnya masing-masing dan duduk ditempatnya masing-masing. Pada saat pelajaran berlangsung tidak ada satupun anak yang berisik dan mendengarkan gurunya menjelaskan pelajarannya. Bel jam kedua pun berbunyi menandakan pelajaran pertama selesai, guru pun keluar. Pelajaran kedua pun ternyata gurunya tidak masuk karena sedang sakit dan diberikan tugas. Murid-murid pun mengerjakannya dengan baik, kecual dias dan kawan-kawannya yang sedang asik bergosip ria. Tiba-tiba dia dan kawan-kawannya menghampiri evita yang sedang mengerjakan tugasnya.
                “ woy rajin amat” ucap dyas sambil menggebrak meja evita
                “ jangan ngagetin orang dong , bias enggak sieh?” ucap evita sedikit marah
                “ jangan marah dong” ucap dyas sambil menggoda
                “ biarin dong” ucap evita sambil cemberut
                “ woy loe sekarang jangan ganggu pacar gue ya” ucap dyas sambil membentak
                “ emang pacar kamu siapa?” ucap evita kaget
                “ rian dong” ucap dyas sambil beranjak dan duduk disebelah evita
                “ apa? Rian kan pacarku” ucap evita kaget
                “ sekarang rian tuh pacar gue tau. Inget ya” ucap dyas
                “ Tanya riannya sendiri dong “ ucap evita sedikit kesal
                “ Tanya aja” ucap dyas sambil berlalu pergi
                Evita pun bertanya-tanya dalam hatinya “apakah rian tega mempermankan hatiku”. Dia pun berlari menuju kamar mandi dan menangis disana. Disaat bersamaan rian mencari evita dan bertanya kepada teman-temannya.
                “ hey, evita dimana sih?” ucap rian khawatir
                “ kita gak tau tuh “ ucap sahabat evita bersamaan
                “ kemana ya dia. Aku cariin dari tadi enggak ketemu” ucap rian sedih
                “ coba entar kita cariin” ucap ela
                “oke makasih ya” uacap rian sedikit senang
                Rian pun sedikit lega atas kata-kata sahabat evita yang mau ikut mencari evita dimana. Setelah hati evita lega evita pergi ke kelasnya lagi dan duduk dibangkunya. Sahabat-sahabat evita pun menghampiri evita yang sedang duduk sambil merenung tersebut.
                “ kamu kemana aja sih vit, tadi dicariin rian tuh” ucap handa cemas
                “ tadi aku kekamar mandi kok, emang kenapa rian nyariin aku?” ucap evita cuek
                “ dia kan pacar kamu vit” ucap febri
                “ pacar aku? Bukannya pacarnya dyas tuh” ucap evita sedikit membentak
                “ loh, kamu marahan ya vit sama rian gara-gara dyas” ucap ela kaget
                “ udahlah aku gak mau bahas dia” ucap evita kesal
                “oke-oke” ucap sahabatnya kompak
                Pada jam istirahat evita dijemput ayahnya untuk diajak ke rumah saudaranya yang sedang menikah. Karena terburu-terburu evita meninggalkan tas pink kesayangannya dikelas. Karena rian khawatir dengan evita rian berencana kerumah evita sore harinya. Sesampainya dirumah evita rian mengajak evita untuk jalan-jalan dan evita pun mau ,mereka pun nonton film tapi baru beberapa menit film mulai evita mengajak rian pergi dari bioskop.
                “ kamu kenapa sih . kok tiba-tiba ngajak pergi?” Tanya rian heran
                “ gak papa ,aku laper aja” ucap evita lemas
                “ ya udah ayo kecafe aja” ucap rian seraya menggandeng tangan evita
                Mereka berdua pun kesebuah cafe dan makan disitu. Setelah makanan habis evita meminta rian mengantarnya pulang kerumah. Evita punlangsung masuk kekamarnya setelah pulang dari jalan-jalan. Evita yang bosan dikamar berjalan-jalan keluar rumah sendiri tanpa sepengetahuan orang tuanya.  Pada saat dia sedang berjalan dia merasa takut dan perasaannya benar ada seorang laki-laki yang mengikutinya ari belakang. Evita pun berlari secepat mungkin, laki-laki itu pun juga ikut lari, evita pun tersandung dan jatuh pingsan disitu. Laki-laki tadi menolong evita dan membawanya kerumahnya. Dirumahnya laki-laki itu merawat evita dengan baik, evita pun terbangun dari pingsannya dan dia kaget dia ada dimana.
                “ aku dimana?” ucap evita agak bingung
                “ kamu dirumahku” ucap laaki-laki itu
                “ kamu siapa? Kenapa aku ada disini?” ucap evita agak takut
                “ aku Rudi, kamu kemarin pingsan dan aku membawamu kerumahku” kata rudi sambil duduk dikursi
                “ terima kasih telah menolongku” ucap evita sambil tersenyum
                “ oke, oh ya kenapa kamu lari kemarin?” ucap rudi
                “ aku takut sama kamu” ucap evita
                “ kemarin aku hanyaingin berkenalan ,tapi kamu malah lari”
                “ oh maaf aku tidak tau. Bolehkah aku disini untuk beberapa hari?” ucap evita sedikit memohon
                “ boleh, tapi kenapa?”ucap rudi penasarn
                “ aku ingin menenangkan diriku dulu”
                “oke deh” ucap rudi
                Disaat bersamaan orang tua evita dan teman-temannya khawatir atas keadaan evita yang sudah hilang 2 hari. Orang tua dan teman-temannya mencarinya kemana saja tapi tetap tidak ketemu. Setelah hari berlalu selamanya 4 hari evita berniat untuk pulang agar semua orang tidak khawatir padanya. Evita pun pamit pada rudi dan pulang kerumahnya.
                “ rudi terima kasih atas tumpanganmu untukku” ucap evita sambil tersenyum mani
                “ oke sama-sama” ucap rudi sambil tersenyum juga
                “ aku pulang dulu ya”
                “ iya ,hati-hati ya”
                Evita pun pulang kerumahnya. Sesampainya dirumah evita kaget orang tuanya dan temn-temanya termasuk pacarnya rian ada dirumahnya.
                “ kenapa kalian disini?” ucap evita kaget
                “ kamu kemana aja sih vit” ucap mamahnya khawatir
                “ aku nenangin diri dirumah temen mah”
                “ syukurlah kamu enggak kenapa-kenapa” ucap teman-temanya
                Mereka pun berpelukan dan masalah pun selesai. Rian dan evita kembali seperti semula dan hidup evita kembali bahagia bersama orang tuanya yang sayang sama dia, rian yang selalu cinta sama dia, dan teman-temanya yang elalu mendukungnya. Kehidupan pun kembali seperti semula.

TAMAT
http://cursor.com/index_07.gif