Kemanakah
Evita Pergi
Disuatu
pagi yang cerah evita memanggil-manggil supirnya untuk mengantarkannya ke
sekolah pagi itu.
“ pak.
. . pak. . . cepetan dong.” Teriak evita
“ iya
sebentar non.” Teriak pak eman juga
“ cepet
dong pak entar evita telat gimana?” Dengan agak kesal
“ iya
nona cantik, silahkan masuk” sambil membukakan pintu mobil
“
terima kasih pak eman” Ucap evita sambil tersenyum manis
Setelah
menutup pintu mobil pak eman pun masuk mobil dan mengendarainya menuju sekolah
evita. Sesampainya di sekolah evita pak eman pun membukakan pintu mobil itu
kembali
“
silahkan non” Ucap pak eman
“
terima kasih pak” berucap seraya pergi menuju gerbang sekolah
Evita
pun langsung berjalan kekelasnya yang berada ditengah-tengah. Sesampainya
dikelas evita pun meletakkan tas pink kesayangannya dan menuju teman-temannya
yang sedang asik ngobrol di belakang kelas.
“
selamat pagi semua” Ucap evita seraya memegang pundak sahabatnya
“ eh
kamu vit,ngagetin aja sih kamu” ucap mitta yang agak cemberut
“ selamat
pagi juga evita yang cantik” ucap febri sembari tersenyum
“ bisa
aja kamu feb. hehehehe” tertawa disambut teman-temannya juga
“
hehehehehe” semuanya pun ikut tertawa gembira
Tidak
terasa saat sedang asik-asiknya mereka bercanda bel pun berbunyi menandakan
pelajaran pertama akan segera dimulai. Murid-murid pun segera masuk ke kelasnya
masing-masing dan duduk ditempatnya masing-masing. Pada saat pelajaran
berlangsung tidak ada satupun anak yang berisik dan mendengarkan gurunya
menjelaskan pelajarannya. Bel jam kedua pun berbunyi menandakan pelajaran
pertama selesai, guru pun keluar. Pelajaran kedua pun ternyata gurunya tidak
masuk karena sedang sakit dan diberikan tugas. Murid-murid pun mengerjakannya
dengan baik, kecual dias dan kawan-kawannya yang sedang asik bergosip ria.
Tiba-tiba dia dan kawan-kawannya menghampiri evita yang sedang mengerjakan
tugasnya.
“ woy
rajin amat” ucap dyas sambil menggebrak meja evita
“
jangan ngagetin orang dong , bias enggak sieh?” ucap evita sedikit marah
“
jangan marah dong” ucap dyas sambil menggoda
“
biarin dong” ucap evita sambil cemberut
“ woy
loe sekarang jangan ganggu pacar gue ya” ucap dyas sambil membentak
“ emang
pacar kamu siapa?” ucap evita kaget
“ rian
dong” ucap dyas sambil beranjak dan duduk disebelah evita
“ apa?
Rian kan pacarku” ucap evita kaget
“
sekarang rian tuh pacar gue tau. Inget ya” ucap dyas
“ Tanya
riannya sendiri dong “ ucap evita sedikit kesal
“ Tanya
aja” ucap dyas sambil berlalu pergi
Evita
pun bertanya-tanya dalam hatinya “apakah rian tega mempermankan hatiku”. Dia
pun berlari menuju kamar mandi dan menangis disana. Disaat bersamaan rian
mencari evita dan bertanya kepada teman-temannya.
“ hey,
evita dimana sih?” ucap rian khawatir
“ kita
gak tau tuh “ ucap sahabat evita bersamaan
“
kemana ya dia. Aku cariin dari tadi enggak ketemu” ucap rian sedih
“ coba
entar kita cariin” ucap ela
“oke
makasih ya” uacap rian sedikit senang
Rian
pun sedikit lega atas kata-kata sahabat evita yang mau ikut mencari evita
dimana. Setelah hati evita lega evita pergi ke kelasnya lagi dan duduk
dibangkunya. Sahabat-sahabat evita pun menghampiri evita yang sedang duduk
sambil merenung tersebut.
“ kamu
kemana aja sih vit, tadi dicariin rian tuh” ucap handa cemas
“ tadi
aku kekamar mandi kok, emang kenapa rian nyariin aku?” ucap evita cuek
“ dia
kan pacar kamu vit” ucap febri
“ pacar
aku? Bukannya pacarnya dyas tuh” ucap evita sedikit membentak
“ loh,
kamu marahan ya vit sama rian gara-gara dyas” ucap ela kaget
“
udahlah aku gak mau bahas dia” ucap evita kesal
“oke-oke”
ucap sahabatnya kompak
Pada
jam istirahat evita dijemput ayahnya untuk diajak ke rumah saudaranya yang
sedang menikah. Karena terburu-terburu evita meninggalkan tas pink
kesayangannya dikelas. Karena rian khawatir dengan evita rian berencana kerumah
evita sore harinya. Sesampainya dirumah evita rian mengajak evita untuk
jalan-jalan dan evita pun mau ,mereka pun nonton film tapi baru beberapa menit
film mulai evita mengajak rian pergi dari bioskop.
“ kamu
kenapa sih . kok tiba-tiba ngajak pergi?” Tanya rian heran
“ gak
papa ,aku laper aja” ucap evita lemas
“ ya
udah ayo kecafe aja” ucap rian seraya menggandeng tangan evita
Mereka
berdua pun kesebuah cafe dan makan disitu. Setelah makanan habis evita meminta
rian mengantarnya pulang kerumah. Evita punlangsung masuk kekamarnya setelah
pulang dari jalan-jalan. Evita yang bosan dikamar berjalan-jalan keluar rumah
sendiri tanpa sepengetahuan orang tuanya. Pada saat dia sedang berjalan dia merasa takut
dan perasaannya benar ada seorang laki-laki yang mengikutinya ari belakang.
Evita pun berlari secepat mungkin, laki-laki itu pun juga ikut lari, evita pun
tersandung dan jatuh pingsan disitu. Laki-laki tadi menolong evita dan
membawanya kerumahnya. Dirumahnya laki-laki itu merawat evita dengan baik,
evita pun terbangun dari pingsannya dan dia kaget dia ada dimana.
“ aku
dimana?” ucap evita agak bingung
“ kamu
dirumahku” ucap laaki-laki itu
“ kamu
siapa? Kenapa aku ada disini?” ucap evita agak takut
“ aku Rudi,
kamu kemarin pingsan dan aku membawamu kerumahku” kata rudi sambil duduk
dikursi
“ terima
kasih telah menolongku” ucap evita sambil tersenyum
“ oke,
oh ya kenapa kamu lari kemarin?” ucap rudi
“ aku
takut sama kamu” ucap evita
“
kemarin aku hanyaingin berkenalan ,tapi kamu malah lari”
“ oh
maaf aku tidak tau. Bolehkah aku disini untuk beberapa hari?” ucap evita
sedikit memohon
“
boleh, tapi kenapa?”ucap rudi penasarn
“ aku
ingin menenangkan diriku dulu”
“oke
deh” ucap rudi
Disaat bersamaan
orang tua evita dan teman-temannya khawatir atas keadaan evita yang sudah
hilang 2 hari. Orang tua dan teman-temannya mencarinya kemana saja tapi tetap
tidak ketemu. Setelah hari berlalu selamanya 4 hari evita berniat untuk pulang
agar semua orang tidak khawatir padanya. Evita pun pamit pada rudi dan pulang
kerumahnya.
“ rudi
terima kasih atas tumpanganmu untukku” ucap evita sambil tersenyum mani
“ oke
sama-sama” ucap rudi sambil tersenyum juga
“ aku
pulang dulu ya”
“ iya
,hati-hati ya”
Evita pun
pulang kerumahnya. Sesampainya dirumah evita kaget orang tuanya dan
temn-temanya termasuk pacarnya rian ada dirumahnya.
“
kenapa kalian disini?” ucap evita kaget
“ kamu
kemana aja sih vit” ucap mamahnya khawatir
“ aku
nenangin diri dirumah temen mah”
“
syukurlah kamu enggak kenapa-kenapa” ucap teman-temanya
Mereka pun
berpelukan dan masalah pun selesai. Rian dan evita kembali seperti semula dan
hidup evita kembali bahagia bersama orang tuanya yang sayang sama dia, rian
yang selalu cinta sama dia, dan teman-temanya yang elalu mendukungnya. Kehidupan
pun kembali seperti semula.
TAMAT